Baut-baut kecil lainnya berteriak menguatkan, ”Awas! Berpeganglah erat-erat! Jika kamu lepas kami juga akan lepas!”
Teriakan itu didengar oleh lempengan-lempengan baja yang membuat mereka menyerukan hal yang sama. Bahkan seluruh bagian kapal turut memberi dorongan semangat pada suatu baut kecil itu untuk bertahan. Mereka mengingatkan bahwa bautt kecil itu sangat penting bagi keselamatan kapal. Jika ia menyerah dan melepaskan pegangannya, seluruh isi kapal akan tenggelam. Dukungan itu membuat baut kecil kembali menemukan arti penting dirinya di antara komponen kapal lainnya. Dengan sekuat tenaga, ia pun berusaha tetap bertahan demi keselamatan seisi kapal.
Sayang, di dunia nyata seringkali berkebalikan dengan ilustrasi di atas. Kita cenderung girang melihat teman kita ”Jatuh”, bahkan kita akan merasa bangga apabila kita sendiri yang membuatnya gagal dalam hidupnya. Jika itu dibiarkan, artinya perpecahan sedang dimulai dan tanpa sadar kita menggali lubang kubur sendiri.
Bagaimana sikap kita dengan rekan kerja? Mungkin saat mereka menghadapi masalah, kita menganggap itu resiko yang harus mereka hadapi serndiri. Tapi sebagai tim, kegagalan satu orang akan selalu membawa dampak pada keseluruhan. Jadi mengapa kita harus saling menjatuhkan? Bukankah hasilnya tentu akan lebih baik bila kita saling mendukung dan bekerjasama menghadapi persoalan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar